Sabtu, 22 Juli 2017

Cara Membasuh Kedua Kaki Sampai Dua Mata Kaki Bagian 28






CARA MEMBASUH KEDUA KAKI SAMPAI DUA MATA KAKI KETIKA BERWUDHU' 



قَالَ : ﴿ وَغَسْلُ الرِّجْلَيْنِ مَعَ الْكَعْبَيْنِ ﴾  

Al-Mushonnif berkata : ﴾ Dan membasuh kedua kaki bersama dua mata kaki ﴿ 

لِقَوْلِهِ تَعَالَى : 《 وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ 》 

Karena Firman-Nya Allah Ta'ala : 《 Dan basuhlah kaki kalian sampai dua mata kaki 》 

فَعَلَى قِرَاءَةِ النَّصْبِ يَكُوْنُ الْغَسْلُ مُتَعَيِّنًا وَالتَّقْدِيْرِ وَاغْسِلُوْا أَرْجُلِكُمْ وَعَلَى قِرَاءَةِ الْجَرِّ فَالسُّنَّةُ بَيَّنَتِ الْغَسْلُ وَلَوْ كَانَ الْمَسْحُ جَائِزًا لَبَيَّنَهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ مَرَّةِ كَمَا فَعَلَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَيرِ ذَلِكَ 

Maka pada lafadz 《 ARJULAKUM 》 di baca Nashab, akan harus menjadi membasuh dan di perkirakan basuhlah kaki kalian dan jika lafadz 《 ARJULIKUM 》 atas membaca Jar, maka sunnah tetap menjelaskan suatu basuhan dan jika seandainya ada yang membasuh itu boleh dalam wudhu' pasti untuk di jelasankan oleh Nabi saw walaupun sekali, sebagaimana yang di lakukan Nabi saw dalam selain hal itu 

قَالَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمْ وَاتِّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّ الْمُرَادَ بِالْكَعْبَيْنِ الْعَظْمَانِ النَّاتِئَانِ بَيْنَ السَّاقِ وَالْقَدَمِ وَفِي كُلِّ رِجْلٍ كَعْبَانِ 

Imam Nawawi berkata dalam kitab 《 SYARAH MUSLIM 》 para ulama' sepakat atas mata kaki, bahwa maksud dengan dua mata kaki adalah dua tulang yang menonjol di antara betis dan telapak kaki dan dalam setiap kaki memiliki dua mata kaki 

وَشَذَّتِ الرَّافِضَةِ قَبَّحَهُمُ اللّٰهُ تَعَالَى فَقَالَتْ فِي كُلِّ رِجْلٍ كَعْبٌ وَهُوَ الْعَظْمُ الَّذِي فِي ظَهْرِ الْقَدَمِ 

Dan sekelompok Rofidhah mengeluarkan pendapat yang sangat janggal, maka ia berkata : dalam setiap kaki memiliki mata kaki dan dia adalah tulang yang ada di punggung telapak kaki 

وَحُكِيَ هَذَا عَنْ مُحَمَّد بِنْ اَلْحَسَنْ وَلَا يَصِحُّ وَحُجَّةُ الْعُلَمَاءِ فِيْ ذَلِكَ نَقْلُ أَهْلِ اللُّغَةِ وَالْإِشْتِقَاقُ وَهَذَا 

Dan kisah ini dari Muhammad Bin Al-Hasan dan pendapat tersebut tidak benar darinya dan alasan para ulama' dalam hal itu menukil dari ahli bahasa dan ahli kosa kata dan ini 

KIFAYATUL AKHYAR HALAMAN 39 

اَلْحَدِيْثُ الصَّحِيْحُ الَّذِيْ نَحْنُ فِيْهِ يَدُلُّ لِذَلِكَ فَفِيْهِ 

Hadits Shahih yang kami jadikan dalil untuk hal itu, maka dalam hadits tersebut adalah di dalamnya di sebutkan 

《 فَغَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَرِجْلَهُ الْيُسْرَى كَذَلِكَ 》 

《 maka basuhlah kakinya yang kanan sampai dua mata kaki dan kakinya yang kiri seperti itu 》 

فَأَثْبَتَ فِيْ كُلِّ رِجْلٍ كَعْبَيْنِ، وَاللّٰهُ أَعْلَمْ 

maka menetapkan dalam semua kaki sampai dua mata kaki, dan Allah lebih mengetahui 

قُلْتُ وَحَدِيْثُ النُّعْمَانِ بِنْ بَشِيْرَ رَضِيَ اللّٰهُ تَعَالَى عَنْهُ صَرِيْحَ فِي ذَلِكَ 

Saya berkata dan hadits An-Nu'man Bin Basyir ra, telah jelas dalam hal itu 

قَالَ : قَالَ لَنَا رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : 《 أَقِيْمُوْا صُفُوْفَكُمْ فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ مِنَّا يُلْصِقُ مِنْكِبَهُ بِمِنْكَبِ صَاحِبِهِ وَكَعْبَهُ بِكَعْبِهِ 》 

ia berkata : Rasulullah bersabda kepada kami : 《 tegakkanlah Shaf kalian, maka saya melihat laki-laki dari kami akan melekatkan bahunya dengan bahu temannya dan kakinya dengan kaki temannya 》 

وَمَعْلُوْمٌ أَنَّ هَذَا فِي كَعْبِ الْمَفْصِلِ وَلَا يَتَأَتَّى فِي الَّذِيْ عَلَى ظَهْرِ الْقَدَمِ، وَاللّٰهُ تَعَالَى أَعْلَمْ 

Dan telah di ketahui bahwa ini dalam mata kaki yang bersambung dengan dua tulang dan tidak dapat mengakibatkan dalam kaki yang atas punggung mata kaki, dan Allah Ta'ala lebih mengatahui 

وَاعْلَمْ أَنَّ الْغَسْلَ وَاجِبٌ إِِذَا لَمْ يَمْسَحَ عَلَى الْخُفِّ وَقِرَاءَةِ الْجَرِّ مَحْمُوْلَةٍ عَلَى مَسْحِ الْخُفِّ 

Dan ketahuilah bahwa membasuh kaki adalah wajib apabila tidak mengusap atas sepatu dan membaca Jar di bebankan atas membasuh sepatu 

وَيَجِبُ غَسْلُ جَمِيْعِ الرِّجْلَيْنِ بِالْمَاءِ وَيُنَقِّي الْبَشَرَةِ وَالشَّعْرُ حَتَّى يَجِبُ غَسْلُ مَا ظَهَرَ بِالشَّقِّ 

Dan wajib membasuh seluruh kaki dengan air dan meliputi kulit dan rambut sehingga wajib membasuh apa yang nampak dengan sebagian yang teriris   

وَلَوْ وَضَعَ فِي الشَّقِّ شَمْعَةً أَوْ حِنَّاءً وَلَهُ جِرْمِ لَا يَجْزِيْءُ وُضُوْؤُهُ وَلَا تَصِحُّ صَلاَتُهُ وَكَذَا يَجِبُ عَلَيْهِ إِزَالَةِ خُرْءِ الْبَرَاغِيْثِ حَيْثُ اسْتَيْقَظَ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَحْتَرِزَ عَن مِثْلِ ذَلِكَ فَلَوْ تَوَضَّأَ وَنَسِيَ إِزَالَتَهُ ثُمَّ عَلِمَ وَجَبَ عَلَيْهِ غَسْلُ ذَلِكَ الْمَكَانِ وَمَا بَعْدَهُ وَإِعَادَةِ الصَّلاَةِ، وَاللّٰهُ أَعْلَمْ 

Dan seandainya seseorang menaruh dalam sebagian yang teriris dengan lilin atau pacar dan padanya badan yang terluka tidak mencukupi wudhu'nya dan tidak Shah Shalatnya dan demikian wajib atasnya menghilangkan tahi kuku ketika bangun dari tidurnya, maka untuk berhati-hati dari menyerupai hal itu, maka seandainya berwudhu' dan lupa menghilangkannya, kemudian mengetahui, maka wajib atasnya membasuh pada tempatnya itu dan apa yang setelahnya dan memperbarui Shalatnya, dan Allah lebih mengetahui 

KIFAYATUL AKHYAR HALAMAN 40 

Wallahu A'lam Bish-Showab 

Syarat Benda Yang Boleh Di Gunakan Untuk Cebok Bagian 50

SYARAT-SYARAT BENDA YANG BOLEH DI GUNAKAN UNTUK BERISTINJA' ( CENOK ) وَاعْلَمْ أَنَّ كُلَّ مَا هُوَ فِی مَعْنَى ال...